Ad Code

Responsive Advertisement

Rusia akan Kirim 44 Pesawat untuk Pulangkan Warganya dari Mesir


Rusia akan Kirim 44 Pesawat untuk Pulangkan Warganya dari Mesir Foto: REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
Moskow - Rusia akan mengirim 44 pesawat untuk memulangkan warga negaranya dari 2 resor di Laut Merah, Mesir pada hari Minggu (8/11/2015). Hal itu disampaikan Badan Federal Transportasi Udara Rusia yang menyebut adanya kecurigaan penyebab kecelakaan pesawat minggu lalu karena bom.

Sebanyak 30 pesawat akan dikirim ke Hurghada dan 14 pesawat lainnya akan dikirim ke Sharm El-Sheikh. Badan Federal Transportasi Udara Rusia mengatakan ada 78 ribu warga negara Rusia yang berada di Mesir. Demikian dilansir AFP, Minggu (8/11/2015).

Moskow menyebut total 78 ribu warga negara Rusia itu tengah berlibur di Mesir.

"Untuk alasan keamanan, hanya tas tangan yang diizinkan untuk dibawa. Sementara untuk bagasi kabin akan dikirim oleh kementerian Rusia untuk urusan situasi darurat," ucapnya dalam sebuah pernyataan.

"2 pesawat Ilyushin-76 akan meluncur pada hari ini ke Mesir untuk membawa bagasi para turis Rusia," kata menteri.

Juru bicara untuk Industri Turis dari Uni Rusia mengatakan pada AFP sebelumnya bahwa para turis tidak perlu kembali ke negara asalnya apabila tidak ingin. Agen penerbangan itu mengatakan 9 pesawat telah meninggalkan Hurghada dan 4 lainnya dari Sharm el-Sheikh menuju ke Rusia.

Sebelumnya diberitakan, pesawat Metrojet milik Rusia jatuh dalam penerbangan dari resor populer Sharm el-Sheikh, Mesir, menuju St Petersburg, Rusia hari Sabtu (31/10) dan menewaskan keseluruhan 224 penumpang dan kru.

Dugaan serangan bom pun mencuat dari sejumlah penyelidikan. Penyelidik kotak hitam pesawat Metrojet mengungkapkan kepada media televisi Prancis, France 2 TV bahwa suara ledakan bisa terdengar jelas saat penerbangan tersebut.

Penyelidik mencurigai bahwa seseorang yang memiliki akses ke kompartemen bagasi pesawat meletakkan alat peledak di dalam atau di atas bagasi sebelum pesawat lepas landas.

Kelompok militan Sinai yang terkait dengan kelompok yang menyebut dirinya negara Islam atau ISIS telah mengaku meledakkan pesawat Airbus A321 tersebut.
(dhn/dhn)

Post a Comment

0 Comments